GEMAMUJAMEDIA.COM – Lebih dari 500 unit laptop yang dibeli dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Muaro Jambi tidak tentu rimbanya.
Nilai ratusan komputer lipat yang lenyap tersebut mencapai Rp 6,4 miliar.
Tidak jelasnya keberadaan peralatan kerja tersebut diketahui setelah tim audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Provinsi Jambi melakukan pemeriksaan fisik atas aset tetap Pemkab Muaro Jambi pada awal 2024.
Hasil audit itu dituangkan dalam Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) 2023 yang salinannya didapat Metro Jambi.
Saat pemeriksaan fisik, tim audit ditemani Plt Kepala Bidang BMD dan pengurus barang masing masing SKPD.
“Diketahui bahwa terdapat 516 BMD (barang milik daerah, red) berupa laptop dengan harga perolehan senilai Rp 6.441.104.862 tidak dapat ditelusuri keberadaannya,” tulis aduitor BPK dalam LHP yang telah diserahkan kepada Pj Bupati dan Ketua DPRD Muaro Jambi pada awal Mei lalu itu.
Tak hanya membeber data umum, BPK bahkan merinci jumlah laptop yang tak jelas keberadaanya pada masing-masing SKPD.
Diketahui, sebanyak 26 SKPD tidak bisa melaporkan keberadaan fisik barang milik daerah tersebut.
Tak hanya di dinas-dinas, badan atau sekretariat, peralatan yang bagi sebagian orang dianggap barang mewah itu juga tidak jelas adanya di beberapa kantor kecamatan.
Laptop terbanyak yang tidak bisa ditemukan adalah di Sekretariat Daerah, yakni 144 unit dengan nilai Rp 1.943.055.683.
Urutan kedua di Sekretariat DPRD, yakni sebanyak 72 unit dengan nilai Rp 875.773.900. Urutan ketiga adalah di 20 Dinas PUPR sebanyak 60 unit dengan nilai Rp 1.157.655.773.
“Apapun yang menjadi rekomendasi BPK akan segera kami jalankan dan tindak lanjuti,” katanya. Dia menambahkan bahwa saat audit dilakukan seluruh SKPD diinstruksikan menunjukkan fisik seluruh laptop yang diadakan sejak 2004 hingga 2024.
Pengurus Barang Setda Muaro Jambi secara kooperatif mengikuti instruksi itu.
“Namun, mengingat tahun perolehan yang sudah sangat lama dan waktu yang diberikan tidak cukup, maka kami hanya mampu mengumpulkan perolehan yang masih berada pada pemegang saat ini,” sampainya.
Ridwan mengatakan, pihaknya sedang berkoordinasi ke semua bagian di lingkup Setda Muaro Jambi untuk menginventarisasi keberadaan seluruh laptop yang dirinci BPK itu.
“Senin nanti, kami akan koordinasi bersama semua bagian,” tandasnya.
Komentar