GEMAMUJAMEDIA.COM/Muaro Jambi Pengendara sepeda motor yang melintasi kawasan Jalan Lintas Timur Jambi, terutama dari Sengeti hingga Kota Jambi, mengeluhkan banyaknya pasir yang beterbaran di jalan raya.
Pasir tersebut berasal dari aktivitas tambang pasir di jalur Lintas Timur Jambi. Saat ini, kegiatan tambang tersebut melibatkan ratusan kendaraan untuk mengangkut pasir.
Pasir yang diangkut oleh mobil-mobil tersebut berterbangan, bahkan ada yang menumpuk di tengah jalan. Dampaknya, pengendara yang melintas, terutama kendaraan roda dua, terhujani pasir.
“Ketika kita dari Sengeti menuju Jambi atau sebaliknya, sangat menyusahkan karena ada pasir yang berterbangan di jalan,” kata Septiano Mandiri
Pengendara yang melintas di sana terpaksa menggunakan perlengkapan pelindung yang cukup seperti helm, kacamata, masker, bahkan beberapa tambahan perlindungan lainnya.
“Harus pakai helm, kacamata. Tetap saja pasir bisa masuk dan mengenai mata kita, serta berbahaya bagi kesehatan sehari-hari masyarakat” ungkapnya.
Dia berharap pemerintah Kabupaten Muaro Jambi atau pemerintah provinsi Jambi segera mengambil tindakan terhadap tambang pasir yang beroperasi di daerah tersebut.
“Mungkin pemerintah wajib menginstruksikan pemilik tambang untuk menyiram jalan tersebut dengan air setiap hari,” tambahnya.
Pantauan di lapangan menunjukkan bahwa setiap kali truk keluar masuk dari tambang, selalu meninggalkan pasir di jalan.
Pasir yang berserakan mulai dari penyengat Olak hingga pusat ibukota Kabupaten Muaro Jambi.
Informasi yang dihimpun menyebutkan bahwa mobil yang membawa pasir tersebut akan dibawa ke Mestong dan Senawar di Provinsi Sumatera Selatan. Pasir ini merupakan material untuk pembangunan jalan tol Jambi – Betung.
“Untuk pembangunan jalan tol, karena jaraknya jauh, mereka hanya dapat satu trip sehari. Namun, truk yang masuk ke sana hampir mencapai ratusan mobil setiap harinya,” ujar seorang sopir truk yang tidak ingin disebutkan namanya. (*)
HVZ
Komentar